Lencana Facebook

sosial ekonomi

Senin, 27 Agustus 2007

rumput laut,alternatif yang terlupakan

Halal Guide – Di Jepang bahan makanan ini cukup populer, bahkan di China bahan makanan ini dikategorikan makanan istimewa yan gpantas disuguhkan untuk kaisar. Selain sebagai makanan, produk ini juga digunakan sebagai obat-obatan. Bahan makanan tersebut adalah rumput laut atau alga yang juga dikenal dengan nama seawed. Seawed atau alga ini merupakan bagian terbesar dari tanaman laut. Di Indonesia pun penduduk yan ghidup disekitar pantai telah memanfaatkan rumput laut dalam berbagai bentuk dan keperluan misalnya sebagai lalap, dibuat sayur, acar, kue, manisan dan puding serta sebagai obat-obatan.
Di jepang rumpul laut ini dinamakan antara lain sebagai hijiki, nori, wakane, arame, tenguse, dan kambu.

Rumput Laut dan Nilai Gizi

Rumput laut sebagai bahan pangan memiliki kandungan utama karbohidrat. Namun karbohidrat yang terdapat dalam bahan pangan ini sebagian besar terdiri dari senyawa gumi yang tidak dapat dicerna dalam pencernaan manusia. Sedangkan kandungan protein dan lemak pada rumput laut juga sangat kecil. Rumput laut yang memiliki kadar air sekitar 80-90%, memiliki kandungan mineral yang sebagian besar terdiri dari natrium dan kalsium. Selain itu kandungan trace elemen yang terpenting bagi manusia terdapat pada rumput laut adalah yodium.

Kemungkinan alasan terakhir inilah yang menyebabkan penyakit gondok akibat kekurangan yodium jarang diderita atau dijumpai pada penduduk Jepang dan China. Di Jepang per satu juta penduduk, hanya terdapat 1 orang penderita.

Pengolahan Rumput Laut

Pengolahan rumput laut yang ada di Indonesia hingga saat ini, baru sampai pada tingkat pembuatan agar-agar. Sedangkan proses pengolahan yang menghasilkan karagenan dan algin atau alginat belum mampu dilakukan (Winarno, 1990)

Dari rumput laut dapat diperolah beberapa keperluan bagi industri pangan. Getah rumput laut misalnya, merupakan bahan mentah bagi agar-agar karagenan serta fucellaran. Yang disebut karagenan apabila kandungan sulfat minimalnya sebanyak 18% dari berat keringnya, sedangkan fucellaran memiliki kandungan sulfat 8-9%.

Readmore »»

sektor riil NTT Masih sebatas wacana

Sebagai daerah kepulauan dengan karakteristik setiap daerah yang berbeda, NTT sangat potensial untuk pengembangan sektor riil. Flores dengan potensinya di bidang pertanian, perkebunan dan perikanan; Timor dengan potensi peternakan dan perkebunan; Sumba dengan potensi peternakan, pertanian dan perkebunan.

Demikian juga dengan pulau-pulau kecil seperti Rote, Sabu dan lainnya. Di Flores ada kacang mete, ikan, pisang, jagung dan singkong. Di Sumba dan Rote ada kacang tanah, rumput laut, di Alor ada kenari, cendana, di Timor ada sapi, cendana, gaharu dan juga rumput laut yang memiliki kualitas lebih baik dari daerah lain. Cendana merupakan tanaman khas NTT yang tidak ditemukan di daerah lain. Demikian juga kenari.
Lalu mengapa sektor riil di NTT tidak jalan atau masih sebatas wacana? Jambu mete dan kayu cendana atau rumput laut yang dikirim dalam bahan baku mentah harganya jauh lebih murah dan tidak memberikan efek ganda bagi masyarakat di daerah ini. Padahal, jika diberi sentuhan teknologi, potensi yang ada bisa menjadi produk dengan nilai jual tinggi.
Cendana misalnya, tidak lagi dikirim dalam bentuk gelondongan tetapi dalam bentuk minyak cendana, produk kerajinan dan lain-lain. Rumput laut diolah menjadi tepung agar-agar atau bahan dasar kosmetika atau produk lainnya. Begitu pun mete tidak lagi dalam bentuk gelondongan tetapi dalam bentuk kacang mete siap saji. Di sisi lain, belum adanya keberanian dari pengusaha maupun perbankan untuk berinvestasi di sektor riil karena alasan risiko tinggi. Akibatnya, potensi-potensi yang ada sifatnya sporadis karena dihasilkan dengan pola tradisional dari lahan-lahan rakyat.
Kondisi ini menimbulkan biaya tinggi dan tidak bisa menjamin kontinuitas produksi. Padahal, kalau potensi yang ada dirumuskan dalam bentuk perkebunan, kendala yang ada bisa diatasi. Jagung, misalnya, meskipun semua daerah di NTT cocok untuk tanaman ini, namun belum ada satu pun pengusaha yang berinvestasi untuk pengembangannya. Demikian juga rumput laut, kakao, kacang tanah, mente, cendana dan lain-lain.
Padahal dana yang mengalir ke daerah untuk pengembangan sektor riil begitu banyak. Peningkatan pertumbuhan sektor riil sebagai dasar struktur ekonomi nasional memang tidak bisa menjadi tanggung jawab satu pihak semata. Perbankan begitu ketat dan selektif memberikan kucuran kredit untuk investasi di sektor riil karena trauma masa lalu.
Dimana, begitu banyaknya kredit macet ketika terjadi krisis ekonomi melanda negeri ini pada tahun 1997. Apalagi, saat ini seorang pejabat perbankan juga bisa masuk penjara karena kredit macet. Selain itu, rendahnya minat perbankan untuk membiayai investasi di sektor riil juga karena kurangnya pengetahuan perbankan terhadap sektor dan prospek investasi yang akan dibiayainya.
Sementara pihak pengusaha atau investor tidak mungkin bergerak tanpa dukungan dana dari perbankan. Di lain pihak jiwa entrepreneur masyarakat NTT yang masih rendah serta pola hidup konsumeristik masyarakat juga merupakan suatu kendala berkembangnya sektor riil di NTT.
Akibatnya, banyak dana yang mengalir ke masyarakat baik dari perbankan, badan usaha milik negara (BUMN) dalam bentuk kredit lunak dan dana-dana untuk usaha ekonomi produktif dari dinas/instansi pemerintah yang diberikan dalam bentuk bantuan langsung masyarakat (BLM) tidak memberikan nilai tambah apa-apa. Bahkan banyak dana yang dikucurkan tersebut macet karena digunakan tidak sesuai peruntukannya.
Berdasarkan data dari Bank Indonesia Cabang Kupang, sampai triwulan kedua tahun 2005, pangsa pasar atau share market pemberian kredit di di NTT 64,88 persen atau Rp 1,541 miliar dari Rp 2,375 miliar total kredit yang disalurkan perbankan di NTT merupakan kredit konsumsi sebagian besar masih didominasi kredit konsumsi, diikuti kredit modal kerja Rp 611 miliar.
Sedangkan kredit investasi hanya Rp 223 miliar atau 9,39 persen. Untuk sektor industri sendiri, kredit yang terserap hanya Rp 177 miliar. Dilihat dari perkembangan pemberian kredit memang ada peningkatan dari tahun ke tahun. Dari Desember 2004 hingga Agustus 2005 kredit yang disalurkan perbankan di NTT meningkat 17,3 persen. Peningkatan jumlah kredit yang disalurkan tersebut juga turut mendongkrak loan to deposit ratio (LDR) perbankan di NTT.
Disebutkan, dalam kurun waktu Desember 2004 sampai dengan Agustus 2005, LDR meningkat 54,9 persen. Meski ada peningkatan total kredit yang disalurkan dan LDR, namun belum mampu mendongkrak pendapatan per kapita masyarakat karena peningkatan terbesar bukan pada kredit investasi tetapi kredit modal kerja dan kredit konsumsi.
Dari 17,3 persen peningkatan kredit di NTT, 25,5 persen merupakan kredit modal kerja, diikuti kredit konsumsi 16,7 persen. Sedangkan kredit investasi hanya mengalami peningkatan 1,2 persen. Dengan mencermati data-data tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kemauan perbankan untuk memberikan kredit investasi terutama sektor riil masih sangat rendah.

Readmore »»

tulang ikan hiu

Tulang ikan Hiu Atasi Kanker dan RematikJessie Arbogast-bocah lelaki berusia 8 tahun-tak pernah mengira liburannya berubah menjadi neraka. Ketika pertengahan Juli tahun lalu, ia bermain air di pantai yang cuma setinggi lutut di Pantai Nasional Kepulauan Gulf di Florida tiba-tiba diserang ikan hiu sepanjang 2,1 meter. Bagian lengan dari bahu ke siku dicabik, begitu juga daging pada bagian paha.

Membayangkan ikan hiu, the shark, yang terlintas adalah mahluk ganas bergigi tajam, gemar memangsa hewan lain, bahkan manusia. Namun luput dari perkiraan bila dibalik bayangan yang menakutkan itu tersimpan manfaat bagi kehidupan manusia. Kecuali siripnya yang lezat dimakan (di Cina bahkan dijadikan "panganan wajib" kalangan istana sejak dinasti Ching), tulang rawannya berkhasiat menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Hiu termasuk hewan bertulang belakang, namun seluruhnya justru terdiri dari tulang rawan (cartilage), dengan kata lain, hiu tidak mempunyai tulang pada tubuhnya. Dalam tulang rawan hiu terkandung protein, kalsium, fosfor, karbohidrat, air, serat, lemak serta komponen alamiah lainnya sebagai nutrisi. Sebaliknya, pada tulang rawan tersebut tidak ditemukan unsur-unsur heavy metal -bukan sejenis aliran musik- tapi unsur-unsur seperti seng, tembaga, merkury, nikel dan sejenisnya yang cenderung berbahaya bagi manusia.Melihat kandungan zat serupa, para ahli berkesimpulan, tulang rawan hiu tidak beracun dan tidak memiliki efek sampingan, hingga aman dikonsumsi. Badan Pengatur Obat dan Makanan Amerika (FDA), sejak 1993, mengeluarkan izin khusus untuk pemakaian tulang rawan hiu sebagi penunjang pengobatan alternatif. Berdasarkan penelitian secara klinis, tulang rawan hiu dinyatakan mampu menjaga pertumbuhan dan penyebaran sel tumor, membantu mengurangi rasa sakit dan nyeri pada tulang, membantu menghindari penyakit rematik, memperkuat dan menjaga fungsi tulang, membantu menghilangkan rasa pegal dan encok, menjaga kesehatan dan fasilitas tubuh serta menghindari kelainan tulang belakang yang bengkok. Penelitian tulang rawan ikan hiu pada penyakit sendi dan rematik dipelopori oleh ahli bedah tulang Dr John Pruden dari Harvard. Penelitian awal menunjukkan 25 pasien dari 28 pasien yang menderita rematik artristis berat disertai dengan gangguan fungsi pergerakan setelah disuntik tulang rawan selama 3-8 minggu menunjukkan hasil yang cukup baik. Hal ini disebabkan tulang rawan hiu mengandung protein untuk menggantikan protein kolagen yang rusak pada persendian penyakit rematik. Tulang rawan hiu sudah lama pula dikenal sebagai makanan sehat oleh masyarakat Cina yang dimakan dalam bentuk bubur yang mengakibatkan kesegaran tubuh dan aktivitas yang lebih. Dr Lane Phd, seorang ahli nutrisi laut dari Cornell University Amerika Serikat yang mengembangkan dan mengadakan penelitian terhadap tulang rawan hiu, mendapatkan banyak kemajuan klinis yang didapat bila penderita rematik (gangguan pada sendi) atau kanker mengkonsumsi tulang rawan hiu. Akhirnya didapatkan hipotesa anti inflamsi dan anti angio genesis merupakan faktor utama tulang rawan hiu yang menyebabkan makanan ini dapat dipakai untuk penyakit tulang dan kanker. Seperti diketahui, dalam penyakit rematik yang utama (pengapuran tulang, keropos tulang, asam urat dan rematik artritis ) keluhan yang paling sering adalah nyeri dan pembengkakan (inflamasi). Nyeri dan pembengkakan terjadi karena pelepasan dari zat-zat kimia yang disebut dengan IL-1 (interlekin satu) dan TNF (Tumor Necrosing Factor) setelah mendapat injury, luka-luka, mikro maupun secara terus menerus.

Readmore »»

Kamis, 16 Agustus 2007

Ayah.......................
doakanlah anakmu disini!!!!!!!
ibu...........................
Aku tak minta pujian dan sanjungan mu
yang kuharapkan hanya doa mu
disini aku seorang diri tanpa ayah dan ibu
melewati hari-hari ku bersama kerinduan ku padamu
ayah dan ibu................
kasihmu sepanjang jalan
tak bisa dilukiskan dengan apapun
aku ingin jadi anak yang berbakti
aku tak ingin membuat dirimu kecewa.
iringilah langkah ku dengan doa dan ridho mu
semoga rasa takut akan kesalaman selalu menemani hari-hari ku
dan menjaga diri ini

my parents...
aku tak ingin menyusahkan mu, mengecewakan mu
karena ku tau kebahagiaan mu adalah pada anakmu ini.
aku pergi demi cita-cita
aku ingin kembali dengan kesuksesan
meski melalui tabir kehidupan bak jurang yang dalam
karena ku yakin allah selalu bersamaku

Readmore »»

Selasa, 07 Agustus 2007

cairan ajaib : air susu ibu


Air susu ibu (ASI) adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama, ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf.1 Makanan-makanan tiruan untuk bayi yang diramu menggunakan tekhnologi masa kini tidak mampu menandingi keunggulan makanan ajaib ini.
Daftar manfaat ASI bagi bayi selalu bertambah setiap hari. Penelitian menunjukkan, bayi yang diberi ASI secara khusus terlindung dari serangan penyakit sistem pernapasan dan pencernaan. Hal itu disebabkan zat-zat kekebalan tubuh di dalam ASI memberikan perlindungan langsung melawan serangan penyakit. Sifat lain dari ASI yang juga memberikan perlindungan terhadap penyakit adalah penyediaan lingkungan yang ramah bagi bakteri ”menguntungkan” yang disebut ”flora normal”. Keberadaan bakteri ini menghambat perkembangan bakteri, virus dan parasit berbahaya. Tambahan lagi, telah dibuktikan pula bahwa terdapat unsur-unsur di dalam ASI yang dapat membentuk sistem kekebalan melawan penyakit-penyakit menular dan membantunya agar bekerja dengan benar. 2
Karena telah diramu secara istimewa, ASI merupakan makanan yang paling mudah dicerna bayi. Meskipun sangat kaya akan zat gizi, ASI sangat mudah dicerna sistem pencernaan bayi yang masih rentan. Karena itulah bayi mengeluarkan lebih sedikit energi dalam mencerna ASI, sehingga ia dapat menggunakan energi selebihnya untuk kegiatan tubuh lainnya, pertumbuhan dan perkembahan organ.
Air susu ibu yang memiliki bayi prematur mengandung lebih banyak zat lemak, protein, natrium, klorida, dan besi untuk memenuhi kebutuhan bayi. Bahkan telah dibuktikan bahwa fungsi mata bayi berkembang lebih baik pada bayi-bayi prematur yang diberi ASI dan mereka memperlihatkan kecakapan yang lebih baik dalam tes kecerdasan. Selain itu, mereka juga mempunyai banyak sekali kelebihan lainnya.
Salah satu hal yang menyebabkan ASI sangat dibutuhkan bagi perkembangan bayi yang baru lahir adalah kandungan minyak omega-3 asam linoleat alfa. Selain sebagai zat penting bagi otak dan retina manusia, minyak tersebut juga sangat penting bagi bayi yang baru lahir. Omega-3 secara khusus sangat penting selama masa kehamilan dan pada tahap-tahap awal usia bayi yang dengannya otak dan sarafnya berkembang secara nomal. Para ilmuwan secara khusus menekankan pentingnya ASI sebagai penyedia alami dan sempurna dari omega-3. 3
Selanjutnya, penelitian yang dilakukan para ilmuwan Universitas Bristol mengungkap bahwa di antara manfaat ASI jangka panjang adalah dampak baiknya terhadap tekanan darah, yang dengannya tingkat bahaya serangan jantung dapat dikurangi. Kelompok peneliti tersebut menyimpulkan bahwa perlindungan yang diberikan ASI disebabkan oleh kandungan zat gizinya. Menurut hasil penelitian itu, yang diterbitkan dalam jurnal kedokteran Circulation, bayi yang diberi ASI berkemungkinan lebih kecil mengidap penyakit jantung. Telah diungkap bahwa keberadaan asam-asam lemak tak jenuh berantai panjang (yang mencegah pengerasan pembuluh arteri), serta fakta bahwa bayi yang diberi ASI menelan sedikit natrium (yang berkaitan erat dengan tekanan darah) yang dengannya tidak mengalami penambahan berat badan berlebihan, merupakan beberapa di antara manfaat ASI bagi jantung.4
Selain itu, kelompok penelitian yang dipimpin Dr. Lisa Martin, dari Pusat Kedokteran Rumah Sakit Anak Cincinnati di Amerika Serikat, menemukan kandungan tinggi hormon protein yang dikenal sebagai adiponectin di dalam ASI. 5 Kadar Adiponectin yang tinggi di dalam darah berhubungan dengan rendahnya resiko serangan jantung. Kadar adiponectin yang rendah dijumpai pada orang yang kegemukan dan yang memiliki resiko besar terkena serangan jantung. Oleh karena itu telah diketahui bahwa resiko terjadinya kelebihan berat badan pada bayi yang diberi ASI berkurang dengan adanya hormon ini. Lebih dari itu, mereka juga menemukan keberadaan hormon lain yang disebut leptin di dalam ASI yang memiliki peran utama dalam metabolisme lemak. Leptin dipercayai sebagai molekul penyampai pesan kepada otak bahwa terdapat lemak pada tubuh. Jadi, menurut pernyataan Dr. Martin, hormon-hormon yang didapatkan semasa bayi melalui ASI mengurangi resiko penyakit-penyakit seperti kelebihan berat badan, diabetes jenis 2 dan kekebalan terhadap insulin, dan penyakit pada pembuluh nadi utama jantung. 6

Readmore »»

Sosial Ekonomi Perikanan ©Template Blogger Green by Dicas Blogger.

TOPO